Assalammu'alaikum Medan


Assalammu'alaikum Medan .. !
Kalimat itu yang pertama kali kuucapkan saat menginjakkan kaki di Medan untuk yang pertama kalinya.
Okaayy.. Rindu yang mennggebu pada goresan semangat membuatku menulis di blog ini. Mencuri-curi waktu di antara tumpukan tugas kuliah yang tak ada habisnya.

Cerita tentang perjalan ke Medan mungkin akan dibagi menjadi beberapa part ya. Banyak sekali yang ingin diceritakan :)

Tujuanku dan dua orang teman sejawat (Marsudi dan Sri Wahyuni) berangkat ke Medan sesungguhnya adalah mengikuti tahap final lomba esai matematika tingkat nasional yang bertajuk "Matematika Fair 2015". Yah setelah kemarin mengikuti lomba di UI (Universitas Indonesia), sekarang waktunya ke Unimed (Universitas Negeri Medan). Sebelumnya kami telah melalui tahap seleksi esai hingga terpilih menjadi lima belas besar. Rasanyaaa... luar biasa.
Aku menamakannya "Pejalanan Ilmiah" karena melancong ke tempat-tempat baru dengan tujuan lomba karya ilmiah. 

Alhamdulillah kami bertiga termasuk di antara lima belas manusia beruntung itu. Kukatakan beruntung karena kami mengirim file memang saat deadline, walaupun akhirnya diundur juga oleh panitia. Lomba ini sifatnya individu. Jadi, ke Medan kami membawa tiga buah esai yang berjudul: "Konsep Pecahan dalam Cerpen untuk Pendidikan Anti Korupsi" (Rhona) "Game Animasi pada Pembelajaran Matematika Anak SD Abad 21" (Sri Wahyuni) dan "Aplikasi Matematika di Bidang Kedokteran dalam menyembuhkan penyakit Kanker menggunakan Sinar X dengan Penerapkan Kalkulus" (Marsudi). Ketiga esai itulah yang membawa kami ke Medan.


10 Maret 2015. 19:25.
 Kami bertolak dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang dengan Penerbangan Garuda. Alhamdulillah kami dapat tiket promo jadi bisa terbang bersama Garuda. Ini hal yang istimewa bagi kami. Kalau tidak karena lomba, jarang sekali pergi ke luar kota, naik pesawat pula, Garuda pula, gratis dibiayai kampus pula. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan? 

Kurang dari dua jam perjalanan kami tiba di Bandara Kualanamu Medan. Subhanallah. Kami langkahkan kaki dengan perasaan campur aduk. senang, tentu. Gugup, ya, karena besok mau persentasi di hadapan dewan juri. 
Dengan arahan panitia kami melanjutkan perjalan dengan bus Damri menuju Carrefour. Cukup Jauh. Hampir dua jam kami menikmati Kota Medan di malam hari. Ini perjalanan pertama kali ke Medan sehingga rasanya mata ini tak mau melewatkan apapun. Pertama yang kami saksikan adalah kecelakaan motor di jalan raya. Kesan pertama di Medan. Selain dari peristiwa itu, Medan tampak tak jauh berbeda dengan Palembang.

Akhirnya bus berhenti di Carrefour. Panitia sudah menunggu dan siap mengantar kami ke penginapan. masih ada perjalanan yang harus dilalui. Lumayan lama. Tujuanku dan Uni (saapan Sri wahyuni) malam itu adalah rumah Kak Fatimah di daerah Bilal Ujung. sedangkan Marsudi akan bermalam bersama panitia di auditorium. 

23:59
Kami tiba di depan rumah Kak Fatimah dan disambut dengan baik oleh keluarganya. Malam itu kami sempatkan mengistirahatkan diri. Entah bagaimana nasib Marsudi yang tentunya tak bisa tidur karena panitia pasti sibuk dengan persiapan untuk hari-H.

11 Maret 2015.
Kami bersiap-siap ke Unimed. Dengan diantar beca kami menuju kampus negeri di Medan itu. Beca di Medan tidak seperti yang ada dibayanganku. Beca di Medan adalah bentor yang biasa kulihat di palembang. Selain itu, ada beberapa hal baru yang kudapati pagi itu. orang Medan mengatakan sepeda motor dengan sebutan kereta. Wajar jika kami terbengong saat ditanya, "Kalen bisa naik kereta?" yang ada di pikiran kami adalah kereta api. hehe.. Dan juga kalau di Medan mobil disebut motor. Nah lho ? 

Okay lanjut ke acara pembukaan. Dari Auditorium Universitas Negeri Medan inilah persembahan Tarian Nusantara. Greaaattt.. I love it. penampilan yang hebat.

Setelah pembukaan kami harus menunggu karena perlombaan esai dimulai siang hari. Kami manfaatkan waktu itu untuk latihan persentasi di bawah-bawah pohon. Dengan almamater yang berbeda dan juga sibuk bicara sendiri-sendiri berhasil mencuri perhatian mahasiswa di sana. Mungkin dikira aneh kali ya .. :D

Persentasi. Hal yang sangat ditunggu. Di hadapan dua orang dewan juri kami menampilkan yang terbaik. Gugup ? sangat ! tapi ini fase yang sangat berarti.Perwakilan terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bertemu di sini. UIN Palembang, UNY, ITB,  Poltekkes SU, UIN SU, Unimed, STIS. Momen yang tak bisa didapatkan dengan mudah. Satu per satu dari kami mempersentasikan esai selama sepuluh menit dan dilanjutkan dengan  sesi tanya jawab. Pertanyaan dari juri cukup membuat kami ketar-ketir, mungkin begini rasanya sidang skripsi ya? :(

Pengumuam. Nah, ini lebih menggugupkan. dag-dig-dug. Petang itu juga kami mendengar urutan peringkat kami. Pemenangnya adalahhh.... jeng.. jeng.. jeng..
Juara I: Marsudi (UIN Palembang)
Juara II: Aldy (UNY)
Juara III : ITB-- saya lupa namanya.
Alhamdulillah aku bisa meraih peringkat keempat dan Uni di posisi ke enam. Hasil yang luar biasaaa...
Sore itu juga kami (panitia dan peserta) mulai akrab. Saling berbagi cerita dan pengalaman. The part which I really like.

Hari mulai gelap dan kami beranjak pulang. Berdua. Hanya dengan Uni, kami menyusuri jalanan kampus yang mulai gelap. Di bawah pohon-pohon rindang kami tersesat. Yep, tersesat. Setelah berjalan cukup jauh, ternyata kami kembali ke auditorium. Jujur, kami agak takut. Namu, kami memberanikan diri berjalan lagi dengan mengambil arah berlawanan. Alhamdulillah.. bisa pulang dengan naik beca lagi. Ongkosnya cukup mahal lho, Rp20.000. 

12 Maret 2015. 
Siang ini penutupan. Kami manfaat waktu pagi hari dengan berkeliling kota Medan. perjalanan kami tergolong nekat, karena kami pergi berempat (Aku, Uni, Marsudi dan Aldy) tanpa ditemani orang Medan. Tapi tekat kami bulat, kami harus keliling. Masjid Raya dan Istana Maimun jadi tujuan kami. Kami naik angkot menuju lokasi. bertanya dengan polisi pun kami lakukan demi mencapai tujuan. Haha. Untunglah polisinya baik hati :)

Kesan kedua: Orang Medan keras sekaliiii.
Saat menolak angkot yang penuh, si supir berteriak: "Naik taksi saja kalen!!" Oh My God, rasanya tersentak, jleb. Setelah berjalan sedikit kami bertemu seorang nenek yang bertanya jalan. Nenek itu penglihatannya kabur dan dia diturunkan di tengah jalan saat naik angkot. Kasihan sekali. Kami tidak bisa membantu karena tak tahu jalan di kota Medan.
Perjuangan tak sia-sia kami tiba di Masjid Raya dan mengunjungi Istana Maimun. Di masjid kami kembali terkejut dengan logat orang Medan.
Petugas Masjid: "Mau kemana kalen?"
Kami : "Mau solat, Pak."
Petugas Masjid: "Oh solat, pergi sana kalen!" (sambil nunjuk-nunjuk masjid)
gaya bicaranya itu lhooo.. seperti marah-marah
Ada cerita lagi di masjid ini, tapi akan ada bagiannya sendiri nanti.
Di Istana Maimun kami melihat sejarah Kerajaan Deli, mencoba pakaian adat Melayu dan mendatangi meriam puntung.

Penutupan.Ini pertanda waktu kami di Medan akan segera berakhir. Hari itu pembagian hadiah untuk para pemenang seluruh lomba. 

Setelah penutupan. Kami berjalan berempat lagi menyusuri kampus Unimed menuju pangkalan beca. Sambil menikmati suasana kampus yang ramai kami asyik bercerita. Banyak kejadian yang membuat kami tertawa sepanjang jalan itu. Mungkin nanti akan diceritakan di lain kesempatan. :)

13 Maret 2015. 
Jegeeerr... ini bagian paling kusuka. Danau Toba. :D
Perjalanan jauh harus kami tempuh. Lima jam brooo... dan hari itu kami tidak menginap.
Bayangkan saja betapa capeknya. 
Tapi itu semua terbayarkan dengan sajian Danau Toba yang luar biasa cantiknya.
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?

Belum puas menikmati Pulau samosir. Namun, kami harus segera pulang. Di perjalanan pulang kami bertemu dengan seorang dosen yang ramah sekali. Di bawah terpaan matahari yang beranjak tenggelam kami berkisah satu sama lain. Terkadang kami diam, tenggelam dalam romantisme pikiran masing-masing. Pada perjalanan ini pun ada banyak kisah yang ingin kutulis. Tapi sepertinya akan terlalu panjang. jadi, di part yang lain saja ya.





14 Maret 2015 di Bandara Kualanamu
Good Bye Medan. Terima kasih semuanya :)

Hai Palembang, sambut kami. 
Kemana perjalanan selanjutnya? ;)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Rindu

Cerpen: Kebetulan

Seleksi Adminitrasi LPDP, Hanya Dokumen Tapi Ribet?