Surat Terbuka: Mahir, More Than Expert !



Surat terbuka ini ditujukan kepada siapapun: perusahaan yang membuka lowongan, panitia yang membutuhkan pembicara, rektor yang mencari mahasiswa berprestasi, TV yang mencari presenter, penyelenggara beasiswa yang menyeleksi kandidat hingga para orangtua yang mencari menantu, agar dapat menjadi pertimbangan.

Mahir Pratama. Lajang. 22 Tahun. Periang. Berprestasi. Humble. Menyenangkan. Multitalenta. Berjiwa sosial tinggi. 

Mahir Pratama. Pemuda bersuku Komering berperawakan biasa, seperti mahasiswa kebanyakan.
Mulailah berbincang dengannya dan akan Anda temukan perbedaannya dengan yang lain. Mahir, sangat suka berbicara. Apapun. Dia punya ribuan kosakata, menguasai berbagai topik. Mahir, tipe manusia yang tak akan kehabisan ide untuk akrab dengan manusia di bumi ini.
Untuk para orangtua yang mengidamkan menantu yang bisa diajak mengobrol apa saja, maka Mahir dapat menjadi pilihan.

Ketika masyarakat Indonesia terbiasa dengan budaya "jam karet", Mahir hadir dengan kebiasaannya yang "kece badai"---Tepat Waktu---. Mahir akan datang on-time bahkan sebelum waktu yang disepakati. Eitss, Mahir pun pernah telat, loh. Namun, makhluk berambut keriting ini akan mengkonfirmasi berapa lama ia akan terlambat. Komitmen sama waktu benar-benar bisa diacungi jempol.
Untuk para Dirut Perusahaan yang mencari orang yang tepat waktu, Mahir bisa memenuhi persyaratan tersebut.

Pembelajar yang cepat. Katanya, beliau tak suka dan tak bisa bahasa Inggris saat di SMK. Tetapiiiii... dengan semangat belajar yang tinggi bisa menghantarkannya menjadi LO (Liaison Officer) dalam beberapa agenda bertaraf internasional, mampu menulis esai berbahasa Inggris, dan juga wawancara seleksi ke luar negeri yang full dalam bahasa Inggris. Katanya, baru menyukai membaca novel sejak kuliah di jurusan Jurnalistik. Namun, referensi bacaan novelnya bisa lebih banyak dari penyuka novel sejak SMP, seperti saya. Katanya, beliau baru belajar menulis. Ya, aku pernah membaca tulisan pertamanya dan itu sangat jauh perbedaannya dengan tulisannya yang sekarang. Bahkan, tulisannya udah nongkrong di majalah kampus. Ya, Mahir Pratama, seorang Pembelajar yang cepat. Kriteria seperti ini dibutuhkan semua pihak karena menunjukkan sosok pekerja keras yang akan berkontribusi demi kemajuan.


Berprestasi dalam berbagai bidang. Kalau bicara prestasi sobat yang satu ini, berasa kecil banget deh gue. Pernah menjuarai lomba karya tulis tingkat nasional, Duta Mahasiswa Sumsel, Liputannya berhasil masuk jurnalisme warga Metro TV, Jurnalis di Tribun, Sering lolos event ini-itu baik dalam maupun luar negeri, menjabat di struktur oganisasi sana-sini, bisa bahasa Turki, de el el. Tak bisa disebutkan seabrek prestasinya. Rektor tak perlu susah payah lagi menentukan siapa mahasiswa berprestasi di kampus. jawabannya cukup satu: Mahir Pratama.


Jika tampak seorang Mahir Pratama diam tak bersuara maka ada dua kemungkinan: sakit atau bad mood. Suka mengajukan pertanyaan atau teka-teki. Tapi sebaik apapun kita menjawab, tak pernah benar di matanya. Bermacam-macam alasan kreatif akan dikeluarkan untuk menyanggah jawaban kita. Menyebalkan, bukan? Ini juga sekaligus menyenangkan, sadar atau tidak, Si Mahir ini memaksa untuk kreatif. Memikirkan jawaban yang lain, mencari cara membuatnya terdiam, menggali pengetahuan untuk menanggapi celotehannya. Kreativitas seperti ini sangat diperlukan di saat apapun.

Selalu mencoba bermanfaat untuk orang lain. Mahir Pratama, mendedikasikan dirinya untuk anak-anak yatim, piatu, dan kurang mampu di Rumah Belajar (Rumbel) Al-Barokah. Pemuda ini menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk anak-anak lucu di sana. Tidak hanya itu, beliau juga sangat bermanfaat untuk teman-teman di sekitarnya. Beliau adalah fotografer yang siap sedia mengabadikan momen sahabatnya. Beliau juga selalu rela meminjamkan buku-bukunya untuk dibaca walaupun kadang tak juga dikelmbalikan. Masih banyak kebermanfaatan beliau untuk orang-orang dalam hidupnya. Sosok seperti ini biasanya menjadi nilai plus-plus di mata penyeleksi beasiswa ke luar negeri. Pemuda yang akan siap memberikan manfaat setelah mendapat kesempatan beasiswa di luar negeri.

--- Dua belas dua belas---. Yep. 12 Desember 2015, genap 22 Tahun. Semakin matang. Semoga semakin dekat dengan toga. Semakin dekat dengan pekerjaan. Semakin dekat dengan jodoh. Semakin dekat dengan Turki. Maunya gitu, kan? Aamiiinnn... 
Pihak-pihak yang ditujukan dalam surat inilah yang mampu membantu mewujudkan do'a-do'a ini.

22 tahun dengan pencapaian luar biasa, prestasi luar biasa, bahkan menyebalkan yang luar biasa.  Semoga di sisa jatah hidup ini semakin menjadi luar biasa dan bermanfaat dengan segala keMAHIRan-nya. Mahir, more than expert !

Siapakah yang mampu menolak lagi? Saya kira, surat ini cukup menguatkan pilihan Anda dalam mempertimbangkan saudara Mahir Pratama.


Best Regard,
Rhona Febriany Sary


------Ketika kue dan lilin sudah terlalu biasa, maka Surat Terbuka ini menjadi pilihan-------



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Rindu

Cerpen: Kebetulan

Seleksi Adminitrasi LPDP, Hanya Dokumen Tapi Ribet?